Pengawet

Pengawet

Berikut ini adalah beberapa bentuk teknik penambahan bahan pengawet dalam makanan:
  1. Pencampuran. Untuk bahan makanan berbentuk cairan atau setengah cair.
  2. Pencelupan. Diberikan kepada bahan makanan berbentuk padat.
  3. Penyemprotan. Dapat ditambahkan dalam makanan padat yang membutuhkan konsentrasi bahan pengawet cukup tinggi karena makanan mudah rusak.
  4. Pengasapan. Teknik ini digunakan untuk bahan makanan yang dikeringkan.
Selain tekniknya, jika pembuat makanan ingin menambahkan bahan pengawet harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut:
  1. Kualitas tidak berubah
  2. Mudah dilarutkan
  3. Aman dalam dosis pemakaian
  4. Aktivitasnya tidak menghambat enzim pencernaan
  5. Meningkatkan umur penyimpanan makanan



Jenis pengawet kimiawi yang perlu Anda ketahui beserta tingkat keamanannya jika dikonsumsi: 


Benzoat
Benzoat berbentuk bubuk dengan butiran halus berwarna putih seperti garam. Benzoat digunakan untuk mengawetkan makanan yang berupa cairan. Contohnya sirup, manisan, selai, dan saus. Dosis pemakaiannya adalah 0.2 - 1 gram per kg total formula.

Calsium Propionat
Calsium Propionat digunakan untuk mengawetkan makanan yang beragi dan mengandung asam, seperti roti, pastry, dan produk olahan susu. Dosisnya mulai dari 1 - 2.5 gram per kg total formula (tergantung jenis makanan yang akan diawetkan). Berbentuk bubuk berwarna putih dengan butiran yang halus seperti tepung.

Potasium Sorbat
Potasium Sorbat berbentuk butiran agak besar seperti meises yang berwarna putih. Potasium sorbat digunakan untuk mengawetkan bahan makanan yang tidak beragi, misalnya cake, cookies, dan bahan makanan berbasis lemak. Dosisnya mulai dari 0.2 - 1 gram per kg total formula.

Perlu diingat bahwa daya tahan produk yang sudah ditambahkan bahan pengawet makanan juga tergantung pada bahan dasar yang digunakan untuk membuatnya. Jika pada pembuatannya menggunakan gula, garam, bumbu, dan bahan pengawet alami lain, tentu umur simpannya akan semakin lebih panjang.
Untuk mengetahui lebih detail tentang ketentuan dosis maksimal setiap bahan pengawet dengan jenis makanannya, kita bisa mengeceknya di laman BPOM RI. Jadi, beda bahan bakingnya, berbeda juga bahan pengawet yang digunakan. 

Asam propionate
Jenis bahan kimia ini digunakan untuk mencegah pertumbuhan jamur dan biasa diberikan pada bahan makanan seperti roti dan kue yang terbuat dari tepung.
Sorbetes
Bahan kimia ini banyak digunakan karena tidak berbau, tidak berasa dan tidak menimbulkan efek samping untuk kesehatan. Manfaatnya untuk mencegah perkembangan jamur dan bakteri di dalam makanan.
Boraks (Natrium tetraborate)
Karena sifatnya antiseptik, boraks dapat membunuh kuman di dalam makanan. Meski kerap digunakan sebagai pengawet makanan seperti bakso dan mi, sebenarnya boraks tidak aman ditambahkan pada makanan karena efeknya sangat berbahaya bagi tubuh.
Formalin
Hasil gambar untuk gambar formalin
Bahan kimia ini memang dapat digunakan sebagai pengawet, namun bukan untuk makanan. Penggunaan formalin dalam makanan dapat menyebabkan keracunan. Dan jika digunakan dalam takaran yang berlebihan dapat memicu muntah darah, kejang ataupun kencing darah.
Meksipun beberapa bahan kimia di atas aman digunakan untuk mengawetkan makanan, namun Anda tetap harus bijak menggunakannya dengan memperhatikan dosis dan aturan pakai agar tetap aman dikonsumsi.
Beberapa gejala yang sering terjadi akibat penggunaan bahan pengawet makanan yang berlebihan adalah muntah, sakit kepala, diare atau muncul gejala alergi seperti gatal, kemerahan di kulit dan bengkak di beberapa area tubuh.

Komentar

Postingan Populer